Pertimbangan Design Transformator
Transformator adalah suatu peralatan
tenaga listrik yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik atau daya
listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya tanpa merubah
frekuensi.
Berikut kondisi kerja
pada Transformator :
1. KODE
DAN STANDAR
Trafo
didesain, dibuat dan diuji sesuai dengan standar IEC yang bisa diterapkan dan
kode dan standar Internasional lain.
1.1. International
Electrotechnical Commission (IEC)
IEC 60076
|
:
|
Power
Transformers
|
IEC 60296
|
:
|
Specification for unused mineral oil for transformers
and
switchgear
|
IEC 60354
|
:
|
Loading guide for oil immersed transformers
|
IEC 60439
|
:
|
Low
voltage switchgear and controlgear assemblies
|
IEC 60529
|
:
|
Degrees of protection provided by enclosures (IP Code)
|
IEC 60726
|
:
|
Dry
type power transformers
|
1.2. National Electrical Manufacturers
Association
NEMA TR1
|
:
|
Transformers, Regulators, and
Reactors.
|
1.3.
Peraturan
Umum Instalasi Listrik – Indonesia (PUIL)
1.4.
Standar
Perusahaan Umum Listrik Negara (SPLN)
2. KONDISI
OPERASI
2.1. Lingkungan
Trafo harus didisain untuk atmosfir yang tropis, lembab dan korosif.
2.2. Rating Peralatan
Rasio tegangan
|
:
|
6600 / 440 /
380 Volt
|
Frekuensi dan Fasa
|
:
|
50 Hz, 3 fasa
|
Tap Charger Type
|
:
|
Off Circuit
|
Kapasitas
|
:
|
200 kVA
|
Impedansi
Volt
|
:
|
4%
|
Koneksi
|
:
|
Dyn-5/ Dyn-5
|
Tingkat Insulasi (Insulation Class)
|
:
|
Class
F atau
lebih tinggi.
|
Catatan:
1. Ukuran trafo tidak hanya sesuai untuk
kebutuhan beban statis dan dinamis tetapi juga untuk backup operasi trafo lain, dengan memberi 25 % cadangan dari
kapasitas. Perhitungan ukuran kapasitas trafo harus diajukan untuk persetujuan Owner.
3. RINCIAN
TEKNIS
3.1. Kebutuhan
umum
Trafo dengan jenis dan rating yang sama harus mempunyai
bagian yang dapat saling
mengganti satu dengan yang
lain secara elektris dan mekanis. Bagian yang dipertukarkan, harus menunjukkan fungsinya dengan baik.
Ukuran dari trafo harus sesuai dengan kebutuhan
statis dan dinamis, dengan menambah 25% cadangan dari perhitungan kapasitas.
3.2. Bushing,
Isolator, Support dan Fitting
Bushing, Isolator dan Support harus
disediakan untuk memasang dan mengaitkan konduktor pada housing trafo dan harus dikaitkan sehingga dapat mencegah pergeseran sebab tekanan hubung
singkat.
Semua bushing
harus dari porselin kualitas tinggi.
Ketetapan harus dibuat sehingga pergerakan, pemuaian atau
penyusutan, sehubungan dengan beban dan perubahan normal pada suhu, tidak akan
menyebabkan tekanan yang tidak semestinya atau cacat pada konduktor.
3.3. Koneksi Terminal
Terminal tegangan tinggi harus
didesain dengan kabel 6 KV. Susunan terminal yang menyediakan satu kompartemen
terpisah untuk kabel tegangan tinggi lebih diutamakan.
Terminal tegangan rendah didesain
untuk koneksi ke Switchgear.
Netral dari tegangan listrik
rendah harus dihubungkan ke bushing.
3.4. Off
Circuit Tap-Changer
Trafo harus diperlengkapi dengan suatu papan terminal (terminal board) atau convenient terminal untuk merubah
koneksi tap ketika trafo tidak dibangkitkan .
Mekanisme perubahan tap harus dapat
diakses dari luar kotak (case)
melalui lubang tangan.
3.5. Lilitan
Sistem isolasi trafo harus dibuat
untuk operasi yang berkepanjangan pada iklim yang terjadi di
site. Perhatian khusus adalah
ketika rata-rata
suhu tahunan melebihi nilai
standar pada IEC 60076.
Lilitan transformator
harus mempunyai kelas insulasi F atau lebih baik. Kenaikan suhu pada
lilitan maksimum harus 80°C
pada rating
nameplate transformator
Lilitan (winding)
dan leads
harus dikait untuk menahan arus hubung singkat tanpa kerusakan ketika arus hubung singkat
hanya
dibatasi oleh impedansi trafo. Trafo dan komponennya mereka harus memenuhi hubung singkat
sesuai standar IEC 60076 - 5.
Trafo dan komponennya harus mampu dari kelebihan beban sementara sesuai dengan IEC 60354.
Isolasi trafo harus mampu untuk menahan switching
surges yang dihasilkan
oleh tegangan listrik medium switchgear.
Perakitan lilitan dari trafo harus non-higroskopik.
3.6. Indikator suhu Dan Relay
Trafo harus diperlengkapi dengan indikator suhu
untuk memperlihatkan suhu dan relay alarm suhu yang akan menutup jika temperatur tinggi.
Trafo harus diperlengkapi dengan relay suhu untuk mengoperasikan kipas pendingin ketika suhu trafo melebihi batas
nilai suhu. Kontaktor atau relay
pelengkap diperlukan untuk
mengoperasikan kipas pendingin juga harus disediakan.
3.7.
Pendinginan
paksa (Forced Cooling)
Trafo harus dilengkapi dengan kipas
pendingin. Kipas
harus secara otomatis hidup dan berhenti karena pergantian suhu.
3.8. Core
Core trafo harus dibuat dari baja berkualitas tinggi (high
quality grain oriented steel). Core harus dilaminasi dan masing-masing laminasi dibatasi oleh satu pernis untuk menghindari
rugi arus kisaran
(eddy current).
Core
harus
didukung dengan isolator dan ditanahkan dengan kawat penghubung pentanahan.
Rapat fluks magnetic
(Magnetic flux density) harus baik di
bawah titik jenuh.
Rugi core, arus eksitasi dan level gangguan
magnetic (magnetic noise) harus dijaga
minimum.
Core
harus dilindungi dari korosi dengan minimum 1 mm lapisan dari resin.
3.9. Level
Noise
Trafo harus didisain dan dibangun dengan level noise tidak melebihi nilai
yang tertera di NEMA TRI.
3.10. Pengkawatan
Kecil
(Small Wiring)
Pengkawatan untuk relay
alarm suhu, untuk kipas
pendingin dan untuk kontrol
kipas pendingin harus dilengkapi dan dipasang di pabrik.
Kawat kontrol harus 2.0 mm2 kecuali ukuran konduktor yang lebih besar diperlukan untuk kebutuhan penghantaran arus. Leads trafo harus 6 mm2 atau lebih besar. Konduktor harus stranded
copper. Konduktor
harus 600 Volt, 90°C, cross‐linked
polyethylene insulation.
Satu kompartemen terpisah disediakan untuk terminasi kabel kontrol.
Terminal blok harus sesuai dengan spesifikasi teknis.
Peralatan dan wiring kontrol yang terangkai dibatasi untuk tegangan 600 volt.
3.11. Nameplates
Trafo harus dilengkapi dengan nameplate sesuai dengan IEC 60076.
Nameplate harus ditempatkan pada bagian luar dari trafo. (Jika
trafo merupakan bagian dari trafo distribusi tenaga nameplate harus ditempatkan pada “Depan Standar” atau
“depan kebalikan” trafo).
Nameplate harus diikatkan ke peralatan dengan sekrup tahan karat.
3.12. Current
Transformer
Current transformer harus dihubungkan ke terminal blok
dan terhubung ke relay pada breaker
tegangan listrik medium trafo.
5. KINERJA,
PENGETESAN DAN
GARANSI
Pengujian
harus sesuai dengan IEC 60076.
Sertifikat hasil uji harus subjektif untuk tinjauan dan persetujuan dari Owner.
Jika tes dilaksanakan pada trafo serupa tidak memuaskan Owner, Kontraktor harus melaksanakan test serupa pada
trafo dengan biaya sendiri.
Routine test harus
sesuai dengan IEC 60076 atau IEC
60076. Sebagai
tambahan, semua trafo harus teruji impuls.
Semua peralatan dan pengkawatan kontrol harus dikenakan 1 (satu) menit tes dan tidak kurang dari 2000 AC volt, fasa ke ground selama 1 (satu) menit sesuai dengan IEC 60439. Ini harus
dilakukan sebagai routine
test.
Kontraktor harus menyediakan laporan pengujian
atau menyediakan sertifikasi kemampuan trafo untuk menahan hubung singkat seperti
yang ditetapkan.
6. JAMINAN
KUALITAS DAN KONTROL KUALITAS (QUALITY ASSURANCE / QUALITY CONTROL)
Prosedur Jaminan kualitas / kontrol kualitas harus meliputi tetapi tidak terbatas pada berikut:
a.
Perhitungan
kriteria desain dan teknik
b.
Tes
kontinuitas dan pengkawatan (Continuity
and Wiring Tests)
c.
Tes
hubung singkat (Short Circuit Testing)
d.
Tes
Insulasi dan potensial tinggi (Insulation and High Potential Testing)
e.
Pengemasan
dan pengiriman (Packaging and Shipping)
f.
Pengelasan (Welding)
g.
Pembersihan
dan pengecatan (Cleaning and Painting)
Dokumen Jaminan kualitas / kontrol kualitas harus mencakup, tetapi tidak terbatas pada berikut:
a.
Laporan
bahan (Material Reports)
b.
Laporan
inspeksi (Inspection Reports)
c.
Laporan
tes took (Shop Test Reports)
d.
Semua
dokumentasi lain yang diperlukan oleh kode dan standar yang dapat diterapkan.
0 Response to "Pertimbangan Design Transformator"
Post a Comment