Metode Sederhana Menghitung Arus Hubung Singkat (Short Circuit)
Analisa Short Circuit Current (Arus Hubungan Singkat) bertujuan untuk menentukan
besarnya arus hubungan pendek yang dapat timbul pada suatu sistim tenaga
listrik, sehingga mampu memberikan aksi terhadap perbandingan besarnya
arus yang lewat pada suatu sistim dengan rating ketahanan peralatan didalam
sistim tersebut melalui suatu alat proteksi arus lebih (Over Current Protection
Device) sehingga terhindar dari arus yang dapat merusaknya.
Hubungan Singkat (Short Circuit)
dapat menyebabkan kerusakan serius pada komponen dan peralatan dalam sistim
distribusi daya. Perhitungan dan analisa yang mendalam perlu dilakukan untuk
mengetahui kemungkinan besarnya arus hubungan singkat yang dapat timbul pada
sebuah sistim distribusi sehingga dapat dilakukan pencegahan melalui pengaturan
setting pada alat proteksi arus lebih dan juga pemilihan peralatan atau
komponen listrik yang akan digunakan dengan menyesuaikan rating ketahanannya
terhadap arus hubugnan singkat disesuaikan dengan hasil analisa dan perhitungan
Arus Hubungan Singkat.
Dalam melaksanakan metode sederhana ini, ada beberapa data yang diperlukan
untuk menghitung arus hubungan singkat dan biasanya data-data tersebut terdapat
pada nameplate peralatan ataupun dokumen yang menyertai peralatan tersebut.
- Nilai Impedansi Transformator Tiga Phasa, untuk
perhitungan arus lebih pada transformator
- Nilai reaktansi motor induksi dan motor sinkron, untuk
perhitungan arus lebih pada motor induksi dan motor sinkron
- Nilai MVA jaringan, untuk perhitungan hubungan
singkat pada sistim distribusi.
Berdsarkan jumlah kutub (pole) pada motor sinkron dan tegangan pada motor induksi, nilai reaktansi untuk tiap-tiap peralatan tersebut adalah :
Tipe Mesin Listrik
|
X'' Subtransient
|
Salient Pole Generator 12 Pole
|
0,16
|
Salient Pole Generator 12 Pole
|
0,21
|
Motor Induksi diatas 600 V
|
0,17
|
Motor Induksi dibawah 600 V
|
0,25
|
Perhitungan sederhana untuk menentukan besarnya arus hubungan singkat tersebut adalah sbb :
- Arus Hubungan Singkat Pada
Transformator
Setiap transformator memiliki nilai
impedansi dalam "%" yang tertera pada papan nama (name plate)
transformator tersebut. Nilai itu adalah nilai hasil pengujian transformotor
tersebut saat setelah diproduksi.
Sekilas mengenai cara menentukan nilai impedansi transforamtor
Proses pengujiannya secara garis besar adalah sebagai berikut : sebuah voltmeter terhubung ke sisi primer transformator dan pada sisi sekunder terminal 3 -Phase digabung (hubungsingkat antar ketiga phas) dan sebuah ampere meter dipasang pada sisi sekunder untuk membaca nilai arus yang mengalir pada saat terjadinya hubungan singkat tersebut.
Sekilas mengenai cara menentukan nilai impedansi transforamtor
Proses pengujiannya secara garis besar adalah sebagai berikut : sebuah voltmeter terhubung ke sisi primer transformator dan pada sisi sekunder terminal 3 -Phase digabung (hubungsingkat antar ketiga phas) dan sebuah ampere meter dipasang pada sisi sekunder untuk membaca nilai arus yang mengalir pada saat terjadinya hubungan singkat tersebut.
Kemudian tegangan disisi primer
dinaikan secara bertahap sampai arus beban penuh pada sisi sekunder tercapai
(terbaca pada ampere meter).
Jadi, apabila pada name plate tertulis
data sebagai berkut :
13,8KV 1000KVA - 480Y/277V dengan impedansi 5,75%
13,8KV 1000KVA - 480Y/277V dengan impedansi 5,75%
Arus Beban Penuh transformator (FLA
- Full Load Ampere) pada sisi sekunder adalah :
FLA = KVA / 1,73 x L - L (sekunder)KV
FLA = KVA / 1,73 x L - L (sekunder)KV
FLA = 1000
/ 1,732 x 0,48
FLA =
1202,85 A
Pada saat arus disisi sekunder telah
mencapai arus beban penuh (1202 A), dilakukan pencatatan nilai tegangan pada
sisi primer. Dalam hal ini, misalkan nilai tegangan yang terbaca disisi primer
saat arus disisi sekunder telah mencapai arus beban penuh adalah sebesar 793,5
V.
Sehingga persentase nilai impedansi transformator tersebut adalah :
Z = 793,5 / 13800 = 0,0575
Sehingga % impedansi menjadi :
Sehingga persentase nilai impedansi transformator tersebut adalah :
Z = 793,5 / 13800 = 0,0575
Sehingga % impedansi menjadi :
% Z =
0.0575 x 100 = 5,75 %
Kembali ke pokok masalah mengenai gangguan pada transfrmator, gangguan tiga phasa pada sisi sekunder transformator maka besarnya arus gangguan maksimum yang dapat mengalir melalui trafo menjadi :
Kembali ke pokok masalah mengenai gangguan pada transfrmator, gangguan tiga phasa pada sisi sekunder transformator maka besarnya arus gangguan maksimum yang dapat mengalir melalui trafo menjadi :
100 / 5,75
kali FLA tranformator , atau
17,39 x 1202 = 20.903 A
17,39 x 1202 = 20.903 A
Perhitungan cepat ini dapat membantu
dalam menentukan arus gangguan pada sisi sekunder transformator untuk tujuan
pemilihan alat proteksi arus lebih yang tepat. Disamping itu, dengna mengetahui
besarnya arus gangguan pada transformator, kita bisa menentukan berapa besar
ketahanan KA peralatan Main Switch (circuit Breaker) yang harus dipasang. Dalam
hal ini, peralatan main switch yang harus dipasang harus yang memiliki
ketahanan arus yang lebih besar dari 21.000 A.
Baca selengkapnya Simple Methods for Calculating Short Circuit Current Without a Computer
Sumur
0 Response to "Metode Sederhana Menghitung Arus Hubung Singkat (Short Circuit)"
Post a Comment