Welcome to [Dunia Electrical] >>Download Software ETAP disini >>Daftar Training ETAP disini

JENIS GANGGUAN PADA MOTOR LISTRIK

Gangguan Bearing
Bantalan berfungsi sebagai peluncur gerak putar poros, mengurangi gesekan dan penstabilan posisi rotor terhadap gaya horizontal dan vertikal, dapat mengalami gangguan berupa:
  • Pelumasan terhadap bantalan tidak tepat, karena kekentalan pelumasannya tidak tepat, pelumasan kurang, pelumasan tercemar. Akibat gesekan meningkat, getaran meningkat, temperatur meningkat, yang berakibat beban motor bertambah.
  • Diameter peluru (ball atau roller) bantalan menjadi kecil karena gesekan seiring proses waktu, akan mengakibatkan gesekan, temperatur dan getaran motor bertambah
Apabila proses ini berlangsung lama, dapat mengakibatkan peluru bantalan lepas dari rumahnya, dan pada kondisi ini motor tidak dapat berputar sama sekali. Karena tidak dilindungi dengan baik, bantalan tercemar kotoran sehingga menghambat putaran motor. Bantalan tidak berfungsi lagi karena peluru (boll atau roller) macet tidak mau berputar dan kemungkinan rivet peluru bantalan tidak berfungsi. Kalau sudah pada kondisi demikian motor tidak boleh dioperasikan, dan bantalannya harus diganti.




Gangguan Pada Bagian Pendingin
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pendingin berfungsi untuk melepaskan energi yang timbul pada motor keudara bebas. Apabila sistem pendingin tidak berfungsi dengan baik, maka kinerja operasi motor terganggu. Adapun gangguan yang dialami motor akibat sistem pendingin tidak berfungsi dengan baik adalah:
  • Kipas pendingin berputar slip terhadap poros karena baut pengikat posisi kipas tidak baik, maka terjadi gesekan antara kipas dengan poros yang menimbulkan panas dan udara yang diekspansikan ke sirip pendingin berkurang.
  • Kipas bersentuhan dengan tutupnya, maka saat berputar, terjadi gesekan antara kipas dengan tutupnya, yang mengakibatkan kipas terkikis dan menimbulkan panas.

Hal ini terjadi karena baut pengikat tutup longgar atau posisi tutup longgar atau posisi tutup tidak tepat pada tempatnya.

Sirip pendingin tercemar kotoran, maka udara yang diekspansikan keluar badan motor terhambat. Untuk motor kapasitas besar, sistem pendinginnya tidak cukup dengan kipas sendiri, maka harus dibantu oleh peralatan pendingin. Gangguan sistem pendinginnya lebih kompleks, seperti motor penggeraknya tidak berfungsi atau saluran sirkulasi fluida atau sirkulasi udara terhalang atau tersumbat.


Gangguan Kopling
Motor yang berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik, dalam keadaan terpasang, motor selalu terkopel dengan bebannya, dapat dibagi dalam bentuk :
  • Terkopel melalui transmisi belt/rantai.
  • Terkopel melalui transmisi roda gigi.
  • Terkopel langsung.
Dalam bahasan ini yang dibicarakan adalah yang terkopel langsung, dimana sumbu poros motor satu garis dengan sumbu poros beban.
Pasangan kopling harus terpasang tegak lurus terhadap poros motor maupun terhadap poros beban, dan titik pusat (center) pasangan kopling harus berada dalam satu garis dengan sumbu poros motor dan beban.
Apabila hal tersebut tidak terpenuhi akan mengganggu gerak putar poros, ganguan yang terjadi pada kopling motor antara lain:
  • Posisi pasangan kopling tidak tepat satu sama lainnya secara Vertikal
  • Posisi pasangan kopling tidak tepat satu sama lainnya secara horizontal
Disamping kondisi tersebut diatas, posisi kopling dapat bergeser karena :
  • Baut pengikat pondasi motor atau beban longgar, sehingga posisinya berubah, akibatnya posisi koplingpun turut berubah.
  • Baut pengikat pasangan kopling tidak terikat kencang sehingga menimbulkan getaran pada pasangan kopling.
Akibat posisi kopling tidak tepat akan memberi pengaruh kepada peningkatan beban motor karena gesekan meningkat dan memberi efek bantalan cepat rusak.


Gangguan Kedudukan Motor
Dalam kondisi normal, kondisi dan posisi bagian-bagian motor berada dalam keadaan baik dan tepat pada posisinya masing-masing. Apabila bagian-bagian motor tidak tepat posisi, mungkin karena terjadi pergeseran posisi atau tidak tepat posisi saat proses bongkar pasang, operasi motor akan terganggu.


Adapun gangguan posisi kedudukan motor tidak tepat adalah:

  • Dudukan rotor tidak tepat pada pusat magnetnya. Dapat mengakibatkan gesekan poros dengan bantalan naik dan kinerja interaksi kumparan stator dan rotor berkurang. Apabila sisi kumparan stator telah disentuh oleh bagian mekanik rotor. Dalam kondisi demikian motor tidak boleh berputar sama sekali, karena akan merusak kumparan statornya.
  • Rotor tidak seimbang (unbalance), karena fight balance (penyeimbangan bobot) rotor tidak tepat atau terlepas. Akibatnya saat motor berputar akan mengeluarkan getaran yang berlebihan. Hal ini dapat mempercepat kerusakan bantalan dan untuk motor DC dan universal akan terjadi percikan api pada komutator atau sikatnya.
Posisi dudukan motor pada pondasinya yang tidak tepat, atau ikatan baut pondasinya yang longgar atau kurang kencang, akan mengakibatkan saat motor beroperasi akan bergetar dan motor dapat bergeser posisinya dari seharusnya. Peristiwa ini akan membawa pengaruh kepada sistem pengkopelan motor terhadap beban.


ANALISA GANGUAN KELISTRIKAN MOTOR
Motor listrik sebagai penggerak putaran pada mesin-mesin produksi mempunyai peranan vital pada industri-industri, dimana sistem kontrol dan proteksi motor-motor listrik selalu dikembangkan dan sekarang ini demikian canggih walaupun demikian gangguan kinerja motor listrik kerap terjadi karena kelistrikan oleh beberapa hal antara lain yaitu :
  1. Alat proteksi berfungsi sebagaimana mestinya
  2. Sistem pemeliharaan motor tidak dijalankan konsekuen
  3. Gangguan mekanik merambat ke masalah kelistrikan
  4. Pengadaan awal motor tidak sesuai mutu standarnya
  5. Pengoperasian motor tidak sesuai prosedur.
Demikian pentingnya fungsi motor listrik dalam proses roda produksi di industri, dalam setiap terjadi gangguan padanya, harus dengan cepat dan tepat gangguan tersebut dianalisa sebagai bahan penanggulangan dan pemeliharaannya. Berikut ini akan diuraikan bagaimana cara menganalisa gangguan terhadap motor listrik.


Mendeteksi Gangguan Kelistrikan Stator
1. Motor Induksi
Gangguan yang mungkin terjadi terhadap kumparan stator, antara lain yaitu :
Tahanan isolasi kumparan menurun, dimana besar tahanan isolasi minimum 2000 Ω / V.


tahanan isolasi menurun disebabkan antara lain yaitu :

  • Kumparan pernah mengalami kenaikan temperatur berlebih hingga menurunkan kualitas tahanan isolasi
  • Kualitas isolasinya menurun karena faktor usia / waktu.
Hubung singkat antara kumparan dengan bodi, kemungkinan penyebabnya antara lain yaitu :
  • Isolasi kumparan terlepas dari kawatnya akibat temperatur kumparan melampaui nominalnya
    • Isolasi kumparan terluka akibat sentuhan mekanik
    • Kualitas kumparan menurun dibawah standar
  • Tahanan kawat kumparan antara fasa tidak sama, kemungkinan penyebabnya antara lain yaitu :
    • Salah satu kumparan pernah mengalami panas berlebih sehingga struktur logamnya berubah, mengakibatkan tahanan bertambah besar, tetapi tidak sampai merusak bahan isolasinya.
    • Hubung singkat antara lilitan kumparan, sehingga jumlah lilitan aktif berkurang, akibatnya arus yang mengalir akan naik dari nominalnya.
    • Kawat kumparan putus, umumnya terjadi karena menerima arus yang terlampu besar atau terjadi hubung singkat dalam kumparan itu sendiri.
Kumparan terbakar karena mengkonsumsi arus terlalu besar karena beban berlebih atau gangguan mekanik, dimana alat proteksi tidak berfungsi sempurna.

2. Motor DC dan Universal
Untuk motor DC dan Universal, konstruksi kumparan statornya lebih sederhana dibandingkan dengan kumparan stator motor induksi, dimana pada motor DC pada stator ditempatkan kumparan medan magnit. Gangguan yang dialaminya hampir sama seperti pada kumparan stator induksi, adapun gangguan yang mungkin dialaminya hampir sama seperti pada kumparan stator motor induksi, adapun gangguan yang mungkin terjadi padanya adalah :
  1. Hubung singkat kumparan dengan bodi
  2. Jumlah kumparan aktif menurun karena hubung singkat antar lilitan kumparan
  3. Tahanan kumparan lebih besar dari nominalnya, hal ini akibat kumparan pernah mengalami panas berlebihan.
Tetapi secara umum kumparan medan magnit jarang mengalami gangguan, untuk motor DC yang sering mengalami gangguan adalah kumparan jangkarnya.

Selain kumparan, bagian kelistrikan stator lainnya adalah terminal yang berfungsi sebagai penghubung motor ke sumber tegangan. Gangguan yang mungkin terjadi pada terminal motor adalah :
  1. Ikatan sambungan kabel pada terminal longgar dapat menyebabkan terjadinya percikan api akibat hubungan kontak yang tidak sempurna, yang mengakibatkan tegangan dan arus antar fasa tidak seimbang.
  2. Baut sambungan terminal hubung singkat dengan bodi.
  3. Kabel sambungan kumparan ke terminal putus atau hubung singkat dengan bodi.

Untuk penjelasan mengenai motor induksi silakan baca Mesin Induksi (Mesin Asinkron)

Mendeteksi Gangguan Kelistrikan Rotor
1. Rotor Sangkar
Rotor sangkar adalah bentuk rotor suatu motor yang konstruksinya paling sederhana, kokoh dan jarang sekali mengalami gangguan. Kumparan rotor sangkar terdiri dari batang kawat tidak berisolasi dan ujungnya disatukan sama yang lainnya dengan baut pengikat.


Ganguan yang dialami kumparan rotor sangkar adalah ikatan baut sambungan ujung-ujung kumparan longgar atau terlepas seperti terlihat pada gambar. Efek dari gangguan ikatan sambungan kumparan longgar seperti pada gambar, akan berakibat memberi umpan balik ke



kelistrikan kumparan stator. Dimana gangguan kumparan rotor sangkar akan mempengaruhi kerja motor, berupa yaitu :

  1. Arus fasa tidak seimbang
  2. Motor tidak berputar normal atau tidak berputar sama sekali
  3. Motor menjadi panas dan mengeluarkan suara berisik.
2. Rotor Lilit
Rotor lilit mempunyai kumparan, dimana ujung-ujung kumparan fasanya disatukan menjadi titik bintang dan ujung-ujung lainnya disambungkan ke slip ring (cincin seret).


Gangguan kelistrikan yang dialami rotor lilit hampir sama dengan gangguan yang terjadi pada stator seperti yang telah diuraikan sebelumnya, perbedaannya adalah rotor berputar sedangkan stator diam, sehingga ada sedikit perbedaan permasalahan kelistrikan yang dihadapi.


Adapun gangguan kelistrikan yang mungkin dihadapi rotor lilit adalah :
  1. Tahanan isolasi kumparan menurun, sehingga arus bocor kumparan bertambah besar
  2. Hubungan singkat kumparan dengan bodi
  3. Jumlah kumparan aktif menurun karena hubung singkat antara lilitan kumparan
  4. Tahanan kumparan lebih besar dari nominalnya, hal ini akibat kumparan pernah mengalami panas berlebih
  5. Sambungan titik bintang kumparan longgar atau lepas
  6. Kabel sambungan kumparan dengan slip ring longgar atau terlepas
  7. Hubungan singkat antar slip ring
  8. Terjadi pengotoran dipermukaan slip ring oleh serbuk sikat arang sehingga menimbulkan percikan api.


Mendeteksi Gangguan Starting dan Sumber Tegangan Motor
1. Gangguan Starting
Motor-motor ukuran kecil seperti mesin power tool dapat dioperasikan langsung ke sumber tegangan (DOL) tidak memerlukan peralatan starting. Untuk motor ukuran besar atau karena sifat bebannya, membutuhkan peralatan starting untuk mengoperasikannya. Dalam menjalankan motor sangat bergantung kepada karakteristik dan sifat bebannya. Maka sangat banyak variasi jenis peralatan starting motor, antara lain :
  • Peralatan Starting Bintang (Y) atau Delta.
  • Peralatan Starting primary resistance
  • Peralatan Starting Secondary resistance, dan lain sebagainya.
Dalam menganalisa gangguan peralatan starting suatu motor, sangat bergantung kepada sistem rangkaian kontrolnya, dimana digunakan motor tersebut.
Jadi untuk menganalisanya diperlukan gambar rangkaian kontrol starting dan manual book (buku petunjuk) motor.

Gangguan starting yang mungkin terjadi pada motor adalah :
  • Sambungan kabel penghubung pada terminal rotor dan pada terminal rheostat tidak terikat dengan baik atau terlepas.
  • Kotak point step pada rheostat tidak kontak dengan baik atau bila asutan rheostat dengan sikat mungkin tidak terhubung dengan baik.
  • Titik bintang rheostat tidak tersambung dengan baik atau terlepas
  • Salah satu tahanan rheostat putus atau terbakar
  • Tidak bekerja (apabila sistem dikontrol otomatis)
2. Gangguan Sumber Tegangan Motor
Sering terjadi motor listrik terganggu kerjanya akibat penyuplaian sumber tegangannya terganggu seperti :
  1. Drop tegangan sumber terlalu besar, dimana tegangan drop maksimum yang diperbolehkan secara umum adalah 10% (tergantung kepada spesifikasi motor dari pabrik pembuat dan keinginan sistem jaringan, dimana motor terpasang).
  2. Untuk sumber tegangabn tiga fasa, salah satu fasanya terganggu
  3. Ada penyambungan kabel pada sumber tegangan tidak tersambung dengan baik.
  4. Peralatan seperti saklar, MCB dan alat proteksi pada sumber tegangan, kontak pointnya tidak sempurna.
Untuk memastikan bahwa sumber tegangan siap menyuplai tegangan kepada motor lakukan pengukuran tegangan. Pastikan pada saat pengukuran, penyetelan alat ukur telah tepat dan faktor keselamatan kerja, karena bekerja didaerah bertegangan.

Apabila tegangan diukur sesuai dengan ketentuan, tetapi saat motor diberi tegangan, terjadi drop tegangan yang besar, berarti ada sambungan yang longgar.


Share this Post Facebook Twitter Google+ WhatsApp

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "JENIS GANGGUAN PADA MOTOR LISTRIK"

Post a Comment

Loading...